Jumat, 17 Juli 2015

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

ISIS Larang Warga Mosul Salat Ied

ISIS Larang Warga Mosul Salat Ied
 - Dianggap bukan bagian dari praktek ritual agama Islam, pelaksanaan ibadah salat Ied akhirnya dilarang oleh kelompok radikal ISIS.
Dikatakan oleh seorang pejabat Partai Demokrat Kurdistan (KDP), Ismat Rajab, warga Mosul baru saja mendapat peringatan keras dari ISIS untuk tidak melakukan salat Ied saat Idul Fitri nanti.
Dilansir oleh Al Arabiya, ISIS mengklaim bahwa ibadah salat itu bukanlah ritual asli dari ajaran Islam, sebab di zaman Nabi Muhammad, ibadah tersebut tak pernah dilaksanakan.
Pernyataan tersebut bertolak belakang dengan pemahaman umat Muslim terhadap salat Ied, yang selama ini melakukan ibadah itu saat hari raya Idul Fitri.
Warga Mosul, yang sudah dikuasai oleh ISIS sejak 2014 lalu, kerap diberikan berbagai aturan baru, yang tak jarang membuat mereka terjerumus sebagai korban hukuman aturan baru tersebut.(Al Arabiya/Rudaw).
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Saat Raja Iblis Menjerit Jelang Akhir Ramadan


Saat Raja Iblis Menjerit Jelang Akhir Ramadan
Ramadan hanya tinggal beberapa hari lagi, hendaknya kita umat Islam terus meningkatkan kekhusyu-an, tidak terpecah oleh keinginan kita merayakan Idul Fitri. Karena justru makin dekat akhir maka makin pula godaan.
Ada pesan khusus untuk kita semua. Seperti disampaikan Ustad Atoillah Mudir Ponpes Nudul Huda Simpang Telkom Tungkal Jaya.
Bahwa , umat Islam atau seorang Muslim yang berhasil menjalankan ibadahnya dengan sempurna dan merayakan Idul Fitri sesuai dengan anjuran dan ajaran Islam, maka dia akan membuat sang Raja Iblis menjerit dan menangis.
Seperti diriwayatkan Dari Ibnu Mas'ud ra., bahwa Nabi SAW bersabda:“Apabila mereka itu berpuasa bulan Ramadhan dan keluar untuk menunaikan Shalat ‘Id (shalat hari raya), maka Allah Ta'ala berfirman:
“Hai para malaikat Ku, tiap-tiap orang yang beramal akan mendapatkan upahnya; dan para hamba-Ku yang berpuasa pada bulan Ramadhan dan keluar menunaikan Shalat ‘Id, juga mengharapkan pahalanya. Maka oleh karena itu saksikanlah, bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka”.
Menurut dia, banyak orang yang salah kaprah dalam menyikapi Idul-Fitri. Secara lahiriah seolah-olah hari raya adalah pesta pora, bersenang-senang bahkan berpoya-poya.
Menghambur-hamburkan uang dan waktu untuk bersenang-senang. Maka dia akan sia-sia ibadahnya

"Padahal tidaklah demikian cara umat Islam dalam merayakan Idul-Fithri," ujarnya.
Kemudian dari Wahab bin Munabbib bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Raja Iblis berteriak-teriak marah ketika hari raya Idul-Fitri, hingga suaranya memenuhi seantero langit dan bumi.
Mendengar teriakan itu seluruh pengikut dan kawan si Raja Iblis berkumpul, mereka bertanya: “Wahai baginda, siapa yang telah membuat anda marah?, akan kami musnahkan ia”.
Si Raja Iblis menjawab: “bukan apa-apa, akan tetapi Allah Ta’ala telah mengampuni umat Islam pada hari Idul-Fithri ini, sehingga aku sangat jengkel dan bingung”.
Kemudian Raja Iblis menugaskan kepada seluruh pengikutnya: “Wahai pengikutku, tugas kalian semua adalah membuat umat Muhammad lalai kembali, goda mereka dengan berbagai kelezatan, kenikmatan syahwat, terlena dengan kegembiraan dan bahkan minuman keras sehingga Allah akan murka lagi dengan mereka”.
Hadist di atas diperkuat lagi dengan Firman Allah dalam surat Al-A,la:
Artinya: “Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan shalat. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal” (QS. Al-A’la: 14-27).

Artinya dari ayat itu, mensucikan diri di atas artinya ada perubahan yang lebih baik, tidak berlebihan, tidak pula dalam kekurangan.
Artinya, dalam hal ini, keberhasilan kita berlapar di bulan Ramadan, dan sukses menjalankan ibadah satu bulan penuh harus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari dan berkelanjutan sebagai seorang muslim.
Jadi pasca Ramadan dan ketika merayakan Idul Fitri, kita pun harus mawas diri.
Pesan yang ditangkap dari ungkapan Ustad Atoillah Mudir Ponpes Nudul Huda Simpang Telkom Tungkal Jaya ini mengatakan, jika berlebaran maka harus dijalankan dengan penuh kebajikan, tetap mawas diri dan tidak berlebih-lebihan.
Karena jika berfoya-foya maka justru Iblis yang berlebaran. Coba kita renungkan kelalaian kita, salah satu contohnya, banyak orang yang berbondong-bondong mendatangi salat sunnah Idul-Fitri, namun melupakan shalat wajib lima waktu.
Padaha tidak ikut serta dalam shalat ‘Id tidaklah berdosa, sedangkan tidak ikut serta shalat lima waktu sekali saja sama seperti kehilangan langit dan bumi dan seiisinya.
"Maka pesan untuk kita semua, merayakan hari kemenangan di Hari Idul Fiti adalah hak kita umat Islam, tetapi tetap mawas diri dan menjauhi sifat-sifat yang menurutkan kehendak nafus iblis," ujarnya.

Senin, 13 Juli 2015

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Penculikan Alien, UFO, dan Kaitannya dengan Bangsa Jin


Jika kita melihat berbagai macam kebudayaan, banyak terdapat mitologi jin. Terlebih lagi suku Aborigin, sangat banyak mitologi jin-nya. Bangsa jin juga banyak yang tinggal di daerah gurun.

Dan ada banyak kisah yang kudengar dari orang-orang yang kupercaya, tentang pengalaman pribadi mereka dengan jin di gurun. Kupikir banyak orang yang punya pengalaman, tapi tidak mau menceritakan pengalamannya kepada orang lain.

Misalnya penculikan alien. Penculikan alien dilakukan bangsa jin. Orang-orang diculik oleh jin, dan mereka melakukan sesuatu ke orang itu. Dan ada banyak orang di seluruh dunia yang mengalami hal-hal semacam ini, jadi Wallahu ‘alam (Allah Yang Lebih Mengetahui).

Ini terdengar konsisten dengan apa yang mereka katakan dalam tafsir dan semacamnya, bahwa Abkar adalah ibukota bangsa jin. Dalam bahasa Arab, takhayul berarti “Khurafa.”

Rasulullah S.A.W. pernah bertanya kepada Aisyah, apakah dia mengetahui Khurafa, dan Aisyah berkata “Tidak.” Kemudian Rasulullah bersabda bahwa Khurafa adalah seorang pria yang diculik oleh jin, jadi mirip penculikan alien, kemudian dia dibawa ke Abkar (kota bangsa jin), sehingga dia melihat berbagai macam hal yang menakjubkan. Dan ketika dia kembali, dia menceritakan pengalamannya kepada orang-orang, tapi mereka menertawainya. Mereka berkata bahwa hal itu mengada-ada dan tidak mungkin, sehingga itu menjadi Hadist Khurafat. Hal itu hanya pembicaraan Khurafa, yang berarti hanya takhayul.

Jadi banyak orang yang tidak percaya pada bangsa jin, tak mengapa, tapi tidak percaya pada sesuatu, tidak berarti bahwa sesuatu itu tidak ada.

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Tanda-tanda Hari Kiamat Menurut Hadist Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad bersabda bahwa tanda-tanda hari kiamat yang pertama adalah wafatnya Nabi Muhammad. Sekarang, mari kita bahas tanda-tanda lainnya yang disabdakan Nabi Muhammad S.A.W. dalam berbagai riwayat.

Yang pertama, Nabi Muhammad bersabda bahwa orang-orang Badui yang bertelanjang kaki saling bersaing satu sama lain dalam membangun gedung-gedung tinggi. Coba lihatlah Dubai, Abu Dhabi, Arab Saudi, dan Bahrain. Sekitar 60 tahun yang lalu, orang-orang biasa mengirim uang ke Arab Saudi untuk membantu anak yatim dan madrasah yang ada disana. Sekarang kalian lihat orang-orang Badui ini saling bersaing untuk bisa membangun gedung tertinggi di dunia. Bahkan menurut berita akan ada enam gedung tertinggi di dunia di Dubai.





Nabi Muhammad S.A.W. juga bersabda bahwa masjid akan dihias bagaikan istana. Meskipun Nabi S.A.W. memerintahkan kesederhanaan dalam membangun masjid, namun kenyataannya masjid-masjid pada zaman sekarang semakin mewah. Orang-orang menghabiskan banyak uang untuk membangun Masjid  dengan furnitur mewah.

Nabi bersabda bahwa orang-orang tidak bisa lagi dipercaya sehingga seseorang dengan mudahnya bisa berkata "Saya tahu siapa saja orang yang dapat saya percaya di kota ini." Tidakkah kalian pikir bahwa hal ini telah terjadi pada zaman sekarang? Orang-orang begitu mudahnya melupakan janji dan berkhianat.

Nabi juga bersabda bahwa makin banyak orang-orang yang dibunuh, bahkan orang yang dibunuh tidak tahu mengapa dia dibunuh sedangkan orang yang membunuh tidak tahu mengapa dia melakukan pembunuhan. Saya pikir ini menggambarkan kondisi di beberapa kota di dunia saat ini, dimana sering terjadi baku tembak. Orang-orang tidak tahu mengapa dia ditembak. Bahkan orang-orang menembaki orang lain hanya untuk merasa jagoan atau bersenang-senang. Sering terjadi pembantaian akhir-akhir ini yang menyebabkan wanita dan anak-anak ikut terbunuh.

Nabi juga bersabda bahwa orang-orang semakin sering mempraktekkan riba. Bahkan nabi bersabda sampai-sampai tak seorang pun akan mampu melarikan diri dari riba. Semua orang akan terjerat oleh riba. Dan memang inilah kenyataan perekonomian dunia saat ini. Seluruh ekonomi dunia dipengaruhi dan dikendalikan oleh bank yang mengambil bunga. Meskipun mengambil bunga dalam Islam sangat dilarang, bahkan dalam Kekristenan sampai abad ke-16 atau 17 juga dilarang, tapi sampai saat ini, riba mengontrol ekonomi dunia dan tidak ada yang dapat melarikan diri darinya sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad 1.400 tahun yang lalu.

Nabi juga bersabda bahwa semakin banyak orang-orang yang dapat membaca dan menulis, namun sebenarnya ilmu mereka tidak ada. Bukankah ini sudah menjadi kenyataan? Semakin banyak orang dapat membaca, namun apa yang kita baca hanyalah berita sampah, tabloid gosip, dan lain-lain. Dan ilmu agama semakin ditinggalkan.

Dan inilah yang disabdakan Nabi S.A.W. bahwa ilmu agama akan ditinggalkan bukan karena hilangnya buku-buku agama. Buku-buku agama bertebaran tetapi para ulama telah hilang, sehingga hanya orang-orang bodoh yang ada. Dan masyarakat akan meminta orang-orang bodoh untuk berceramah agama sehingga mereka akan menyesatkan orang lain. Nabi bersabda: "Akan semakin banyak para pembicara namun para ulama akan semakin sedikit." Dan memang begitulah kenyataannya pada zaman sekarang. Ada banyak pembicara dan kaum intelektual, namun ulama-ulama Islam hanya ada sedikit.

Nabi Muhammad S.A.W. juga bersabda bahwa jumlah alat-alat musik akan semakin meningkat dan umat Muslim akan menghalalkannya meskipun alat-alat musik sebenarnya diharamkan. Lihatlah kenyataannya pada zaman sekarang. Hidup umat muslim zaman sekarang selalu dihiasi dengan musik. Bahkan musik telah menjadi bagian dari kehidupan umat muslim. Bahkan ada banyak orang yang menghalalkan bermain musik, meskipun larangannya sangat jelas disebutkan dalam Sahih Al-Bukhari.

Nabi Muhammad juga bersabda bahwa hubungan seksual pranikah semakin meningkat. Dan memang inilah keadaan dunia saat ini. Makin banyak poster-poster di jalan dengan gambar-gambar yang tidak senonoh. Bahkan masyarakat tradisional yang biasanya menjunjung moral yang tinggi telah terpengaruh dengan hal ini. Misalnya di negara kita sendiri, seks pranikah semakin meningkat disini. Bahkan di negara-negara Muslim, hal-hal berbau pornografi juga semakin meningkat.

Nabi Muhammad juga bersabda bahwa akan muncul suatu penyakit yang belum pernah ada sebelumnya. Bukankah penyakit itu sudah muncul sekarang? Penyakit A.I.D.S. sebelumnya belum pernah ada. Penyakit ini baru saja ada setelah orang-orang sering terlibat dalam hubungan seksual yang diharamkan.

Nabi bersabda bahwa wanita berpakaian seperti orang yang telanjang. Coba kita lihat pakaian wanita-wanita pada zaman sekarang. Pakaian mereka begitu ketat, memperlihatkan setiap lekuk tubuh. Sedangkan pakaian seperti ini tidak ada di zaman Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad juga bersabda bahwa orang paling tercela dan paling bodoh akan menjadi pemimpin. Dan jika kita melihat beberapa pemimpin dunia saat ini, bahkan di beberapa negara adidaya tampaknya hal ini telah terjadi persis seperti sabda Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad juga menyebutkan bahwa seorang pria lebih patuh pada istrinya dan tidak patuh kepada ibunya, dan ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Dia lebih mendengarkan teman-temannya daripada mendengarkan ayahnya.

Nabi Muhammad juga bersabda bahwa para pria akan memakai emas dan sutra dan mereka menghalalkannya. Padahal Nabi Muhammad mengharamkannya.

Nabi Muhammad juga bernubuat bahwa orang-orang akan meninggalkan agama Islam hanya untuk kepentingan duniawi. Berpegang teguh pada agama bagaikan memegang dua bara panas. Ini berarti iman mereka sangat-sangat lemah.

Beberapa nubuat di atas hanyalah sebagian kecil dari nubuat-nubuat Nabi Muhammad. Masih banyak tanda-tanda hari kiamat lainnya, namun karena terbatasnya waktu, maka kita tidak bisa membahas semuanya. 
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Tanda-tanda Munculnya Dajjal dan Danau Tiberias


Danau Tiberias adalah danau air tawar yang terletak di antara bagian bawah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah dan Dataran timur kota Galilea Palestina. Garis pantainya membentang sepanjang 53 km dengan luas 166 km2. Bagian terdalam dari danau ini mencapai kedalaman 46 M. Danau ini secara geografis terletak di wilayah Palestina dan Suriah, tetapi secara politis saat ini dikuasai oleh penjajah zionis Israel. Danau yang terletak pada posisi 213 di bawah permukaan laut ini terhitung sebagai danau air tawar terendah di dunia, dan danau kedua terendah secaa umum setelah danau Laut Mati yang berasa asin. Danau Tiberias merupakan sumber pasokan utama kebutuhan air bersih Penduduk Palestina dan penjajah Israel. Selain itu Danau ini merupakan lokasi penting bagi pemeluk Semua agama samawi.

Orang-orang Yahudi mernbangun permukiman mereka di tepi Danau Tiberias, juga resort dan penginapan bagi petinggi militer Israel, mengingat posisinya yang berdekatan dengan perbatasan Palestina dan Suriah, sebagai antisipasi penyusupan pihak-pihak yang tidak mereka kehendaki, Wilayah ini pun menjadi kawasan wisata elit bagi militer dan pemerintah Israel. Mereka melengkapi kawasan ini dengan berbagai properti layaknya daerah tujuan wisata ala Eropa yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas maksiat dan bersenang-senang, sehingga terkenal sebagai tempat berselingkuh para prajurit dan pejabat militer Israel, demikian juga dengan sebagian politisi dan tokoh-tokoh mereka. Demikian sepintas tentang danau Tiberias saat ini.

Adapun keterkaitannya dengan kemunculan Dajjal, sebagaimana yang telah diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa turunnya permukaan air danau ini menjadi salah satu tanda-tanda kedatangan Dajjal. Saat ini permukaan air Danau Tiberias telah mengalami penyusutan. Ini tentu menjadi musibah bagi kita semua, karena masa kemunculan Dajjal semakin dekat, sedangkan kedatangannya itu akan membawa fitnah yang besar bagi umat Islam di mana saja mereka berada; sebagian besar manusia terkena fitnah tersebut. Sang Dajjal, saat kemunculannya, mengaku sebagai Tuhan, mengaku sebagai yang memiliki surga dan neraka. Dalam keterangan tentang Dajjal dinyatakan bahwa kaum wanita adalah yang terbanyak mendatanginya sehingga para laki-laki pulang menemui ibu, putri, saudari, dan bibi mereka, mengikat mereka dengan kuat, karena takut wanita-wanita itu keluar menemui Dajjal. Oleh karena itu Rasulullah shallallahun ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hal yang paling saya takutkan akan menimpa kalian adalah al-Masih ad-Dajjal.”

Agar lebih jelas apa dan mengapa dengan sosok Dajjal ini, berikut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Fatimah bind Qais radhiyallahu ‘anha. Dalam riwayat tersebut dinyatakan bahwa dia berkata, “Saya mendengar juru panggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru: Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah” (panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang sangat penting). Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai beliau duduk di atas mimbar.

Beliau tertawa kemudian berkata,’Hendaklah masing-masing tetap di tempat! Tahukah Anda semua mengapa saya kumpulkan?’

Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu:

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Bukan karena suatu kabar gembira, bukan pula karena suatu ancaman, tetapi karena Tamim ad-Dari tadinya seorang pemeluk Nasrani lalu dia datang menyatakan keIslamannya dan menceritakan kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal. Dia menceritakan kepada saya bahwa dia berlayar dengan tiga puluh orang dari Lakhm dan Juzam, lalu ombak besar membuat mereka terombang ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk beristirahat dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan makhluk melata yang dipenuhi bulu. Saking banyaknya bulunya mereka tidak tahu mana bagian depan dan bagian belakangnya. Mereka berkata, Makhluk apakah Engkau ini?’

Makhluk itu berkata, Aku adalah Jassasah (Pengintai).’

Mereka bertanya, Apa itu Jassasah?’

Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui laki-laki yang ada digedung besar sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’

Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang laki-laki, kami takut bahwa makhluk itu adalah setan. Maka kami pun bergegas pergi sampai kami menemukan bangunan besar itu lalu masuk ke dalamnya. Disana ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami lihat. Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya diantara kedua lutut dan sikunya. Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau ini?’

Dia menjawab, kalian mampu menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’

Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab, kami naik kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun terombang-ambing selama satu bulan sampai akhirnya terdampar di pulau Anda ini. Kami pun merapat dan memasukinya. Tiba-tiba kami bertemu  dengan makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga sulit mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya. Kami berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini?’

Dia menjawab, Aku adalah jassasah (Pengintai).’

Kami pun berkata, Apakah jassasah itu?’

Dia berkata, ‘Pergilah temui laki-laki yang ada di bangunan besar itu karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’

Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu dan menyangka dia adalah setan.

Laki-laki besar itu berkata, ‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Ketahuilah karma-karma itu hampir tidak lagi berbuah.

Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tenting apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya, ‘Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.

Beritahu saga tentang sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk sekitarnya memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya banyak, penduduk sekitar memanfaatkannya untuk bercocok tanam.’

Dia berkata, ‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum yang ummi, apa yang telah dilakukannya?’ Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di Mekkah dan tinggal di Yasrib,’ Dia berkata, Apakah orang-orang Arab memerangi mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, Apa yang dilakukannya kepada mereka?’ Maka kami pun memberitahurnya bahwa telah tampak para pengikutnya dari kalangan orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia berkata, ‘Itu sudah terjadi?’ Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia berkata, jika demikian maka yang terbaik bagi kalian ialah mematuhinya. Aku beritahukan kepada kalian siapa sesungguhnya aku ini. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan keluar, lalu akan berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak kusinggahi dalam waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena keduanya diharamkan atasku. Setiap kali aku berusaha untuk memasuki salah satu dari keduanya aku akan dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir saya menjauhi kedua kota itu. Setiap celah kota itu dijaga oleh para malaikat.”‘

Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah, inilah Taibah (maksud beliau Madinah). Bukankah saya pernah menyampaikannya hal seperti ini kepada kalian?’ Para hadirin menjawab, ‘Benar,’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah dan Mekkah. Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia ada di timur, dia ada di timur, dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun menghafalnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Dengan demikian tidak asing lagi bagi kita semua bahwa turunnya permukaan air Danau Tiberias merupakan salah satu pertanda semakin dekatnya kemunculan Dajjal. Zionis Israel saat ini dilanda kecemasan yang tinggi karena debit air Danau berkurang secara signifikan, karena hal ini berpengaruh besar terhadap sektor pertanian bahkan masa depan mereka di bumi penjajahan. Semenjak tahun 2004 pemerintahan zionis membuat garis merah dan garis hitam untuk mengontrol debit air Danau. Sungguh mengejutkan, semenjak tahun 2004 permukaan Danau mengalami penyusutan setinggi 16 M. Terakhir Menteri Pertanian Zionis menyatakan secara terbuka melalui kantor berita mereka bahwa debit air danau Tiberias mengalami penyusutan yang mengkhawatirkan. Berita ini tentunya tidak saja menjadi ancaman bagi rezim Zionis tetapi juga bagi kita umat Islam, karena penurunan permukaan air danau Tiberias adalah salah satu tanda dekatnya waktu kemunculan Dajjal.

Tiberias 04

Saya teringat bahwa Syekh Bin Baz rahimahullah sebelum beliau wafat, ketika mendengar berita turunnya permukaan air danau Tiberias, beliau menangis dan berkata, “Inilah zaman kemunculan Dajjal.”

Untuk melengkapi tulisan ini, bersama ini kami lampirkan foto-foto yang menguatkan informasi tentang sudah dekatnya masa kemunculan Dajjal. Kesimpulan ini berdasarkan hadirs yang memberitakan akan menyusutnya debit air danau Tiberias empat belas abad yang lalu dan sekaligus juga memberitakan perihal kemunculan al-Masih ad-Dajjal.

Silahkan bandingkan antara pasangan-pasangan gambar yang kami tampilkan, yang mana salah satunya menunjukkan kondisi Danau dengan debit air masih tinggi dan berikutnya kondisi air Danau saat ini.




Sumber: Dikutip dari Majalah Qiblati, Edisi 04 Tahun VIII. Dipublikasikan ulang oleh akhirzaman.info
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Tanda-tanda Prakondisi Khusus Menjelang Keluarnya Ad-Dajjal

“Barangsiapa membaca surah Al-Kahfi di hari Jum'at,
 maka Dajjal tidak bisa menguasainya atau memudharatkannya.”
(HR. Baihaqi)
Setelah pada artikel sebelumnya kita membahas Tanda-tanda Menjelang Keluarnya Ad-Dajjal yang bersifat Prakondisi Umum, maka pada artikel ini akan kita bahas mengenai Tanda-tanda yang berupa Prakondisi Khusus, dimana disebutkan secara eksplisit dalam hadist, kapan Ad-Dajjal akan keluar sesudah tanda-tanda prakondisi khusus itu hadir.
1. Berakhirnya Al-Malhamah (Perang Besar) dan Dibebaskannya Kota Konstantinopel
Ad-Dajjal tidak akan keluar sebelum berakhirnya Al-Malhamah (perang besar) antara pasukan Islam dipimpin Al-Mahdi melawan pasukan Ruum (Romawi). Kemudian dilanjutkan dengan pembebasan Konstantinopel yang berlangsung tanpa senjata baik berupa panah maupun tombak, melainkan dengan senjata wirid tahlil dan takbir oleh pasukan Islam.
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ قَالَ فَقَالَ نَافِعٌ يَا جَابِرُ لَا نَرَى الدَّجَّالَ يَخْرُجُ حَتَّى تُفْتَحَ الرُّومُ
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Kalian akan memerangi jazirah arab lalu Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya, selanjutnya kalian memerangi Ad-Dajjal lalu Allah menaklukkannya." Kemudian Nafi' berkata: Hai Jabir, kami tidak berpendapat Dajjal muncul hingga Romawi ditaklukkan. (HR Muslim – Shahih)
Hadits ini menjelaskan bahwa kelak di akhir zaman Al-Mahdi beserta pasukannya akan terlibat dalam rangkaian peperangan dimana Allah izinkan mereka untuk memenangkan semuanya. Secara berurutan peperangan itu adalah membebaskan wilayah jazirah Arab, kemudian Persia, kemudian Ruum (Romawi) dan terakhir memerangi Ad-Dajjal. Bahkan periwayat hadits itu menegaskan bahwa Ad-Dajjal tidak akan keluar sampai Romawi dikalahkan dan ditaklukkan.
Perang pasukan Islam melawan pasukan Romawi disebut sebagai Al-Malhamah (perang besar). Sebab di dalam perang itu pihak Romawi mengerahkan pasukan dalam jumlah yang sangat besar mendekati satu juta personil..!
فَيَجْتَمِعُونَ للمَلْحَمَةِ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ 
ثمانين غاية تحت كل غاية اثنا عشر ألفاً
“Maka mereka (Ruum) mengkonsolidasi diri untuk Al-Malhamah (perang besar)
 sehingga mereka mendatangi kalian dengan delapanpuluh bendera di bawah setiap bendera duabelas ribu personil.” (HR Abu Dawud – Shahih)
Sesudah Al-Malhamah (perang besar) melawan Romawi kemudian pasukan Islam akan membebaskan Konstantinopel atau Istanbul di Turki. Dan sesudah itulah pasukan Islam akan berkonsolidasi dan berhadapan untuk berperang melawan Ad-Dajjal beserta pasukannya di Syam. 
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ وَفَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ خُرُوجُ الدَّجَّال
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Kemunculan Al-Malhamah (perang besar) adalah penaklukkan Kostantinopel, penaklukkan Kostantinopel adalah keluarnya Ad-Dajjal." (HR Ahmad – Shahih)
Pasukan Islam berhasil menaklukkan Konstantinopel. Ketika mereka sedang mengumpulkan ghanimah (harta rampasan perang), tiba-tiba terdengar kabar bahwa Ad-Dajjal telah keluar. Maka pasukan Islam segera mengkonsolidasi diri dan kembali ke Syam, negeri asal mereka sekaligus benteng pertahanan terbaik ummat Islam di akhir zaman.
هَلْ سَمِعْتُمْ بِمَدِينَةٍ جَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَرِّ وَجَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَحْرِ؟ قَالُوا نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ " لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَغْزُوَهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بني إِسحاق فَإِذا جاؤوها نَزَلُوا فَلَمْ يُقَاتِلُوا بِسِلَاحٍ وَلَمْ يَرْمُوا بِسَهْمٍ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ أحدُ جانبيها. - قالَ ثورُ بنُ يزِيد الرَّاوِي لَا أَعْلَمُهُ إِلَّا قَالَ -: " الَّذِي فِي الْبَحْر يَقُولُونَ الثَّانِيَةَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيَسْقُطُ جَانِبُهَا الْآخَرُ ثُمَّ يَقُولُونَ الثَّالِثَةَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَيُفَرَّجُ لَهُم فيدخلونها فيغنمون فَبينا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْمَغَانِمَ إِذْ جَاءَهُمُ الصَّرِيخُ فَقَالَ إِنَّ الدَّجَّالَ قَدْ خَرَجَ فَيَتْرُكُونَ كُلَّ شَيْءٍ ويرجعون "
Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
sallam bersabda: "Pernahkah kalian mendengar sebuah kota yang pada satu sisinya terdapat daratan dan pada sisi yang lain terdapat lautan?" Para sahabat menjawab: Ya, wahai Rasulullah. Beliau melanjutkan: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kota itu diperangi oleh tujuh puluh ribu orang dari keturunan bani Ishaq. Jika mereka telah mendatanginya, mereka turun ke medan perang akan tetapi mereka tidak memerangi dengan menggunakan senjata pedang ataupun panah. Mereka hanya mengucap; 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu salah satu sisinyapun dapat ditaklukkan -Tsaur berkata: Yang aku tahu beliau hanya menyebut: Yang terdapat di lautan- kemudian untuk yang kedua kalinya mereka mengucapkan: 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu satu sisi yang lainnya pun ditaklukkan, kemudian untuk yang ketiga kalinya mereka mengucapkan: 'LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR, ' lalu dibukakanlah benteng pertahanan mereka sehingga mereka dapat memasukinya dan mengambil harta rampasannya. Dan ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan, tiba-tiba terdengar sebuah teriakan: Sesungguhnya Ad-Dajjal telah keluar. Merekapun meninggalkan segala sesuatu yang ada dan kembali (ke negeri mereka)." (HR Muslim – Shahih)
Namun kabar bahwa Ad-Dajjal telah keluar -bahkan telah menguasai keluarga-keluarga mujahidin- yang didengar pasukan Islam sewaktu mereka masih di Konstantinopel tersebut ternyata merupakan sebuah hoax (kabar bohong). Ad-Dajjal baru keluar sesudah pasukan Islam tiba kembali di Syam.
فَيَفْتَتِحُونَ قُسْطَنْطِينِيَّةَ فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْغَنَائِمَ قَدْ عَلَّقُوا سُيُوفَهُمْ بِالزَّيْتُونِ إِذْ صَاحَ فِيهِمْ الشَّيْطَانُ إِنَّ الْمَسِيحَ قَدْ خَلَفَكُمْ فِي أَهْلِيكُمْ فَيَخْرُجُونَ وَذَلِكَ بَاطِلٌ فَإِذَا جَاءُوا الشَّأْمَ خَرَجَ
… Lalu selanjutnya mereka menaklukkan Konstantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba syetan meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al Masih (Ad-Dajjal) telah menguasai  keluarga kalian,” merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, barulah (Ad-Dajjal) muncul.” (HR Muslim –Shahih)
Berarti kita dapat menyimpulkan bahwa di antara indikasi keluarnya Ad-Dajjal ialah sesudah berakhirnya Al-Malhamah(perang besar) antara pasukan Islam pimpinan Al-Mahdi melawan pasukan Romawi. Lalu dilanjutkan dengan pembebasan kota Konstantinopel di Turki. 
Dan hal ini menegaskan bahwa Ad-Dajjal tidak keluar sebelum tampilnya pemimpin kaum beriman di akhir zaman yaitu Al-Mahdi. Bahkan Ad-Dajjal tidak keluar sebelum Al-Mahdi berhasil mengkonsolidasi dan memobilisasi kaum muslimin yang menjadi pasukannya untuk memenangkan berbagai peperangan. Perang penaklukan jazirah Arab, kemudian Persia dan terakhir  Romawi.
2. Tiga Tahun Kekeringan
Termasuk indikasi sudah dekat keluarnya Ad-Dajjal adalah munculnya fenomena alam berupa tiga tahun kekeringan yang tingkat kekeringannya kian tahun kian parah.
ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺒْﻞَ ﺧُﺮُﻭﺝِ ﺍﻟﺪَّﺟَّﺎﻝِ ﺑِﺜَﻼَﺙِ ﺳِﻨِﻴﻦَ ﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءُ ﺛُﻠُﺚَ ﻗَﻂْﺮِﻫَﺎ ﻭَﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻷَْﺭْﺽُ ﺛُﻠُﺚَ ﻧَﺒَﺎﺗِﻬَﺎ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَﺔُ ﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءُ ﺛُﻠُﺜَﻲْ ﻗَﻂْﺮِﻫَﺎ ﻭَﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻷَْﺭْﺽُ ﺛُﻠُﺜَﻲْ ﻧَﺒَﺎﺗِﻬَﺎ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺜَﺔُ ﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءُ ﻗَﻂْﺮَﻫَﺎ ﻛُﻠَّﻪُ ﻭَﺣَﺒَﺴَﺖْ ﺍﻷَْﺭْﺽُ ﻧَﺒَﺎﺗَﻬَﺎ ﻛُﻠَّﻪُ
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga tahun sebelum keluarnya Ad-Dajjal, langit akan menahan sepertiga dari air hujannya, dan bumi menahan sepertiga dari tumbuh-tumbuhannya. Pada tahun yang kedua, langit akan menahan dua pertiga dari air hujannya dan bumi akan menahan dua pertiga dari tumbuh-tumbuhannya. Pada tahun yang ketiga langit akan menahan air hujan semuanya dan bumi juga akan menahan tumbuh-tumbuhan semuanya.” (HR Ahmad – dengan sanad laa ba’sa bihi)
Mengomentari hadits ini, Dr Ahmad Muhammad Al-Mubayyadh menulis di dalam kitabnya “Ensiklopedi Akhir Zaman”:
Hadits ini memaparkan terjadinya perubahan iklim yang dapat diamati dalam rentang waktu tiga tahun yang mengakibatkan kegersangan dan kelaparan. Ini berkaitan erat dengan kemunculan Dajjal dan fitnahnya. Era ini berlangsung di antara pertempuran kolosal (malhama ‘uzhma) dan dibebaskannya Konstantinopel, karena indikasinya yang mengarah pada fitnah Dajjal sudah mulai muncul secara bertahap. (Kitab Ensiklopedi Akhir Zaman, Penerbit Granada Mediatama, hlm. 836-837)
 Wallahu’alambishowab…
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Cengkeraman Global Sistem Dajjal

"Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surah Al-Kahfi, ia terlindungi dari fitnah Dajjal."
(HR Muslim)
Ada pihak yang bekerja demi keridhaan Al-Masih Ad-Dajjal dan demi menyambut kehadirannya. Usaha pihak tersebut tampaknya sedemikian sistematis sehingga mereka berani mengumumkan sudah kuatnya cengkeraman global mereka atas dunia modern. Inilah yang disebut Ahmad Thomson dengan istilah “Sistem Dajjal”. Sistemnya sudah terbentuk, tinggal menanti keluarnya sang oknum “Si Mata Tunggal” Al-Masih Ad-Dajjal. Begitu muncul dia akan langsung dinobatkan sebagai pucuk pimpinan dari Sistem Dajjal.
Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad shollallahu 'alahi wa sallam menjelaskan bahwa salah satu ciri khas Ad-Dajjal ialah bermata sebelah. Artinya, ia memiliki dua mata namun hanya sebelah yang berfungsi, sedangkan yang sebelahnya lagi cacat. Oleh karenanya di era kepemimpinan kaum kuffar dewasa ini para penguasa global dunia mensosialisasikan sebuah gambar atau logo “mata tunggal” yang diletakkan di atas gambar piramida. Piramida tersebut merepresentasikan apa yang mereka sebut sebagai The New World Order alias Novus Ordo Seclorum alias Sistem Dajjal. Sebuah sistem penuh fitnah yang mereka desain untuk mempersiapkan keluarnya “rabb kaum kafir” yaitu Ad-Dajjal
.
clip image002

Mereka bernafsu menjadikan  segenap umat manusia berada di bawah pengendalian Novus Ordo Seclorum (Tatanan Dunia Baru) atau Sistem Dajjal yang mereka bangun. Sebuah sistem yang berlandaskan “Dajjalic Values” (nilai-nilai Dajjal kafir) yang secara diameteral bertentangan dengan nilai-nilai Rabbani (Allah) dan Nabawi (Ar-Rasul), Dienullah Al-Islam.
Kita yang lahir di zaman modern ini mendapati suatu dunia yang sangat berbeda dengan gambaran dunia di zaman Nabi Muhammad shollallahu 'alahi wa sallam dan para sahabat. Kita meyakini –berdasarkan hadits-  bahwa zaman mereka waktu itu merupakan “khairul-qarn” (masa terbaik dari sejarah Ummat Islam).

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَمَا أَدْرِي قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ قَوْلِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ يَكُونُ بَعْدَهُمْ قَوْمٌ يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَنْذُرُونَ وَلَا يَفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمْ السِّمَنُ
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang hidup pada masaku (periode para Sahabat), kemudian orang-orang pada masa berikutnya (Tabi'in), kemudian orang-orang pada masa berikutnya (Tabi'ut Tabi'in).” 'Imran berkata; 'Saya tidak tahu apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan 'orang-orang sesudah masa beliau' dua atau tiga kali.' “Setelah itu akan datang orang-orang yang memberikan kesaksian padahal mereka tidak dimintai kesaksian, mereka berkhianat dan tidak dapat dipercaya, mereka bernadzar namun tidak meIaksanakannya dan diantara mereka tampak gemuk.” (HR. Bukhari - Shahih) 

Di masa generasi terbaik itu, Islam tampil dalam wujud masyarakat yang beribadah secara penuh dan utuh kepada Allah subhaanahu wa ta'aala . Penghambaan kepada Allah berlangsung pada segenap sendi kehidupan. Orang yang menyimpang saat itu memang memilih untuk menyimpang. Ia telah tertipu syetan karena kemauannya sendiri padahal sesungguhnya kebenaran sudah wujud di depan mata.
Kepemimpinan yang adil berdasarkan tuntunan dan petunjuk Allah diawali oleh Nabi Muhammad shollallahu 'alahi wa sallam yang diikuti oleh para sahabat utama yang dijuluki Al-Khulafa Ar-Rasyidin. Sesudah itu muncullah para مُلْكًا عَاضًّا  “raja yang menggigit” namun secara umum masih tetap berkomitmen untuk mengembalikan segenap perselisihan kepada Allah (Al-Qur’an) dan Ar-Rasul (As-Sunnah).
Kepemimpinan yang mengembalikan urusan kepada Allah (Al-Qur’an) dan
Ar-Rasul (As-Sunnah) merupakan kepemimpinan “ulil amri minkum” sebagaimana digariskan Allah subhaanahu wa ta'aala . Kepemimpinan ulil amri minkum mengalami penurunan kualitas seiring semakin jauhnya jarak dengan masa generasi terbaik ummat Islam (Nabi dan para sahabat).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.” (QS. An-Nisa : 59) 

Nabi Muhammad shollallahu 'alahi wa sallam menyebutkan bahwa ringkasan sejarah ummat Islam terdiri dari lima babak sampai menjelang datangnya hari Kiamat. Dan dunia modern dewasa ini berada di babak keempat yaitu babak  مُلْكًا جَبْرِيَّا (kepemimpinan para penguasa yang memaksakan kehendak mereka) sekaligus mengabaikan kehendak Allah dan Rasul-Nya. Inilah babak paling kelam dalam sejarah ummat Islam.

تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّا فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
“Babak(1)kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang babak (2)Kekhalifahan mengikuti pola (Manhaj) Kenabian, selama beberapa masa hingga Allah mengangkatnya, kemudian datang babak (3)Raja-raja yang Menggigit selama beberapa masa hingga Allah mengangkatnya, selanjutnya datang babak (4) Para penguasa  yang memaksakan kehendak (diktator) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, setelah itu akan terulang kembali  babak (5)Kekhalifahan mengikuti pola (Manhaj) Kenabian. Kemudian Rasul shollallahu 'alahi wa sallam  terdiam.” (HR. Ahmad - Shahih) 

    Di babak keempat inilah Allah taqdirkan ummat Islam menjadi laksana anak-anak ayam kehilangan induk atau anak-anak yatim kehilangan ayah. Tidak ada khalifah seperti pada babak “raja menggigit” atau pemimpin sekaliber “khulafa rasyidin”. Dan tidak ada “Nabi” yang memimpin umat. Tidak ada kepemimpinan ulil amri minkum yang mengembalikan urusan kepada Allah (Al-Qur’an) dan Ar-Rasul (As-Sunnah)  yang dapat umat taati sehingga selamat dunia-akhirat. Para pemimpin di babak keempat  menyesatkan manusia dari jalan yang benar. Para pemimpin di babak keempat zaman modern ini menyerupai sosok thaghut seperti Fir’aun. Seorang pemimpin yang bukan mengajak rakyat yang dipimpinnya menuju keridhaan dan surga Allah subhaanahu wa ta'aala. Malah menjerumuskan mereka menuju murka dan neraka Allah di akhirat kelak.

فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لا يُنْصَرُون
“Maka Kami hukumlah Firaun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim. Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.” (QS. Al-Qashshash : 40-41)

      Sesudah dunia menikmati the Islamic Civilization selama hampir 14 abad, kemudian Allah berkehendak memindahkan tongkat estafeta kepemimpinan dunia (global Sesudah dunia menikmati the Islamic Civilization (pada tiga babak pertama) selama hampir 14 abad, kemudian Allah berkehendak memindahkan tongkat estafeta kepemimpinan dunia (global leadership) dari umat Islam kepada masyarakat barat (kaum yahudi dan nasrani) yang tidak berpandukan dienullah Al-Islam. Ummat Islam menghadapi fitnah-fitnah (ujian-ujian) yang sangat berat. Dan berlakulah prediksi Nabi Muhammad shollallahu 'alahi wa sallam yang telah disampaikan di hadapan para sahabat limabelas abad yang lalu:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّلَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun kalian pasti akan mengikuti mereka." Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab: "Siapa lagi kalau bukan mereka?" (MUSLIM - 4822) 
         Kondisi dimana ummat Islam tidak memiliki pemimpin yang mengajak untuk mentaati Allah dan Rasul-Nya telah Allah peringatkan di dalam Kitabullah Al-Qur’an. Peringatan tersebut dalam bentuk penyesalan yang sangat mengerikan saat sudah berada di dalam azab Allah subhaanahu wa ta'aala, neraka yang menyala-nyala.
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ 
وَأَطَعْنَا الرَّسُولا وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلا
 رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا
 “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Rabb kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (QS. Al-Ahzab : 66-68)

Inilah yang mereka sebut sebagai The New World Order alias Novus Ordo Seclorum alias  Sistem Dajjal... Sebuah sistem penuh fitnah yang didesain untuk mempersiapkan keluarnya “rabb kaum kafir” yaitu Ad-Dajjal.

Novus Ordo Seclorum alias Sistem Dajjal merupakan peradaban dunia modern hari ini di bawah kepemimpinan kaum kuffar. Mereka berusaha mewujudkan sebuah Tatanan Dunia Baru menuju One Global Society and Government. Sistem Dajjal bukan bermaksud mengajak masyarakat dunia menuju keridhaan dan surga Allah subhaanahu wa ta'aala. Malah menjerumuskan penduduk dunia menuju murka dan neraka Allah di akhirat kelak.
Sistem Dajjal bermaksud menjadikan penduduk dunia bergantung kepada mereka bukan kepada Rabb langit dan bumi, Allah subhaanahu wa ta’aala.  Dan pada akhirnya Sistem Dajjal mengantarkan manusia untuk menghamba kepada ilah gadungan, Al-Masih Ad-Dajjal, dan bukan menghamba kepada ilah sebenarnya, Allah subhaanahu wa ta’aala. Wa na’udzubillaahi min dzaalika..!